Berawal pada suatu hari (aku sudah lupa
hari dan tanggalnya), saat itu aku sudah mulai bekerja di suatu
perusahaan yang lumayan besar. Yang kuingat hari itu aku tidak masuk
kantor berhubung sedang libur. Untuk mengisi kekosongan hari itu aku
jalan-jalan ke Blok-M Plaza sendiri saja karena aku lagi tidak punya
cewek (baru putus), iseng saja aku keliling sendiri mulai dari lantai
bawah sampai ke lantai atas dan akhirnya aku stand by di bioskop
Twenty-One. Sambil asyik melihat poster-poster film yang dipasang,
mataku jelalatan ke kiri dan ke kanan kali-kali saja ada cewek yang mau
menemaniku nonton film. Tapi sepertinya hari itu hari sialku, karena
kulihat tidak ada satu perempuan pun yang sendirian, semua perempuan
yang datang ke situ semua bawa pasangan. Setengah putus asa kubeli saja
tiket nonton, dalam hatiku bilang "Ya sudahlah."
Setelah pintu
theater di buka aku langsung saja masuk dan menunggu filmnya diputar.
Waktu film hampir main tiba-tiba ada yang menegurku "Permisi Mas..!"
Waktu kulihat ternyata yang ngomong adalah seorang perempuan. Dia
ternyata duduk di sebelahku, terus kubalas saja "silakan ehm sendiri
saja?" aku tanya begitu karena aku nggak lihat siapa-siapa lagi selain
dia. "Iya nih lagi iseng habis boring sih kalau dirumah." Itu perempuan
jawab sambil melihat ke aku. Dalam hati aku berpikir "Nah ini dia, tadi
dicari di luar nggak ada ehh.. nggak tahunya malah dapat di dalam."
Kuteruskan saja tanyanya, "Kenapa kok di rumah bisa boring sih?" "Ya..
bosen saja kalau hari libur gini, nggak ada kegiatan tuh!" Dia bilang
sambil mulai makan popcorn yang dia bawa. "Eh Mas mau?" dia menawarkan
popcorn ke aku. "Wah makasih deh nanti saja yah!" jawabku. "Oo.. iya..
namaku Jimmy, nama kamu siapa kalau boleh tahu?" tanyaku. "Namaku Reny,
kamu sendirian juga Jim", itu cewek tanya lagi ke aku. "Iya habis sama
seperti kamu, aku juga lagi nggak ada acara makanya aku nonton saja"
sahutku.
Akhirnya kita berdua jadi ngobrol panjang lebar sambil
menunggu film main. Pas film sudah main kukeluarkan Coca Cola kaleng
yang kubeli di luar dan berniat untuk membukanya. Entah kenapa
tiba-tiba itu Coca Cola kaleng muncrat isinya pas kubuka dan airnya
menyembur keluar mengenai badan Reny. Dengan reflek kukeluarkan
saputanganku dan langsung membersihkan air Coca Cola yang ada di badan
Reny sambil bilang, "Waduh sorry berat nih sumpah aku nggak sengaja!"
Waktu membersihkan, aku nggak sengaja menyenggol buah dadanya itu
cewek. Wah ternyata walaupun nggak besar-besar amat tapi padat sekali.
"Enggak apa-apa kok Jim kan lu nggak sengaja ini!" balas Reny.
Berhubung si Reny diam saja waktu kesenggol buah dadanya, ya sudah aku
lama-lamain saja membersihkan di bagian itu sambil sesekali coba
meremas. "Wah.. kok betah ya", sahut Reny. Sambil belaga bodoh aku
bertanya, "Betah kenapa?" "Itu tangan kok malah mainin buah dadaku",
kata Reny sambil menahan senyuman. "Habis buah dada kamu ngegemesin
sih, sekel banget Ren?" sahutku lagi.
"Iya dong kalau punya properti tuh kan harus dirawat biar bagus", kata Reny lagi.
Di
tengah film main aku iseng tanya begini, "Ren dari pada di sini mending
kita cari tempat saja yuk buat ngobrol?" Terus si Reny bilang, "Ya
sudah nunggu apa lagi Jim! Eh kamu bawa mobil?"
"Beres", sambil
kugandeng tangan Reny untuk keluar dari gedung bioskop. Sampai di mobil
aku tanya ke dia, "So kita mau kemana nih, Ren?"
"Ya terserah kamu saja kan kamu yang ngajak!" jawab Reny.
Akhirnya
kuajak saja ke hotel yang terdekat yaitu ke Hotel Melawai. Singkatnya
setelah semua urusan check in selesai dan kita berdua sudah sampai di
kamar, aku tanya lagi sama dia, "Ehm kita mau ngobrol atau mau ngapain
nih?"
"Ngapain juga kita di sini cuma ngobrol doang Jim, kan aku
juga tahu maunya kamu apa!" Reny bilang gitu sambil melepas baju kaos
dan rok mininya. Wah bodinya lumayan oke juga nih walaupun wajahnya
nggak begitu cantik sih. Dia pakai bra sama CD warna hitam transparan
jadi pentil buah dadanya dan bulu kemaluannya yang nggak begitu lebat
kelihatan membayang. "Buka dong baju kamu Jim terus kamu tunggu di
tempat tidur, aku mau ke toilet dulu nih", sambil berkata begitu dia
masuk ke toilet dalam hatiku berkata, "Sialan nih cewek aku di
suruh-suruh bikin aku malu saja!" Tapi kubuka saja baju, celana jeans
dan CD-ku yang pasti penisku sudah tegang menunjuk ke atas. Timbul
pikiran isengku, "Si Reny ngapain yah di toilet, aku susul saja",
langsung saja aku susul dia ke toilet. Pas pintu kubuka ternyata dia
lagi nyeboki vaginanya pakai shower sambil duduk di pinggiran bak
mandi. "Heei ngapain kamu masuk Jim bukannya nunggu di kasur?" dia
berkata begitu sambil sedikit kaget. "Habis kamu lama banget sih kamu
lihat dong penisku sudah tegang berat nih." Sambil aku acungi penisku
ke muka dia. "Hihihihi sudah horny yah aduh kasihan sini aku jilatin
deh!" sambil dia mengelus-ngelus penisku. "Kamu ngapain sih lama
benar?" aku tanya gitu sambil menikmati elusan tangan dia di penisku.
"Terus terang Jim aku juga sudah horny waktu di bioskop tadi, sampai
vaginaku basah jadi aku cuci dulu habis tengsin sih!" Setelah bicara
begitu dia mulai jilat dan melamot penisku.
"Uhh shh nikmat
Ren...!" aku merasa penisku hangat sekali waktu dilamot sama Reny yang
sesekali menggigit gemas penisku. Sekitar lima menit Reny mengulum
penisku sampai basah banget sama air liurnya, gantian aku yang beraksi.
Aku mainkan buah dadanya, pentilnya yang kecil dan berwarna coklat tua
aku pelinitr-pelintir terus yang satu lagi aku remas dengan gemas,
kulihat si Reny merem sambil merasakan remasan tanganku. Setelah
beberapa lama kusuruh saja si Reny menungging di dalam bak mandi karena
aku mau main pakai dog style. Berhubung nih cewek sepertinya sih
"perek" jadi aku nggak mau menjilati vaginanya. Waktu dia menungging,
busyeet.. pantatnya 'bohai' banget terus aku elus-elus tuh pantat yang
bohai, mulai dari arah pinggang sampai ke bagian vaginanya yang kalau
menungging gitu jadi kelihatan jelas semua isi di dalamnya, aku mulai
mengelus-ngelus bulu kemaluannya yang jarang terus kebagian kelentitnya
aku gesek-gesek sambil sesekali kumasukan jari tengahku ke lubang
vaginanya yang sudah mulai basah.
"Ahh.. uhh.. shh... waw Jim
nikmat Jim ah!" Reny mulai mendesah genit keenakan. Setelah kurasa
sudah cukup basah akhirnya kuarahkan penisku ke lubang vaginanya dan
perlahan kudorong maju "Slebbbb!" Penisku masuk semua ke dalam vagina
Reny karena memang sudah basah jadi nggak begitu susah. "Aaww asshh
shit ouhh Jimmy ahh!" Reny menjadi histeris setelah aku menggerakan
pinggulku maju mundur perlahan. Rasanya memang nikmat banget apalagi
buatku yang sudah kira-kira dua minggu belum tersalurkan nafsu
birahiku. "Shh oohh.. Ahh!" aku mendesah sambil maju mundurin pinggulku
dan tanganku memainkan pentil buah dadanya yang juga sudah mulai keras.
"Ahh uuhh shit, Jim aku mau nyampe nih ahh duhh waaww..!" sambil bicara
begitu Reny menekan keras pantatnya ke belakang agar batang penisku
masuk lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Aku merasa ada cairan hangat
yang membasahi batang penisku, ternyata si Reny sudah orgasme ini
ditandai dengan kepalanya mendongak ke atas dan diserati desahannya,
"Auuhh shh Jim Oufff shh!" Langsung kucabut penisku dari vaginanya dan
kugendong dia menuju ke tempat tidur yang nyaman. Aku rebahkan tubuhnya
di atas tempat tidur dan kujilati buah dadanya yang mantap dengan
rakus. Tiba-tiba aku punya ide dan aku langsung bangun dari tempat
tidur menuju ke mini bar yang ada disamping TV. Aku buka kulkas dan
kuambil juice jeruk. "Kamu kok berhenti sih Jim..?" tanya Reny sambil
masih celentang di tempat tidur. Aku jawab, "Ada deh mau tahu saja!"
Aku balik lagi ketempat tidur dan aku tuangkan juice jeruk tersebut ke
buah dadanya, walaupun sampai tumpah ke kasur aku nggak peduli. Habis
itu aku mulai jilati buah dadanya dengan rakus sambil menikmati juice
jeruk yang kutuang tadi. "Ohh Jim.. geli geli Jim Ahh.." Reny mulai
blingsatan nggak karuan sambil menjambak rambutku. Aku terus jilat dan
melamot buah dadanya sampai juice jeruk tersebut habis. Setelah itu aku
buka pahanya lebar-lebar untuk kusodok dengan penisku lagi. "Blesspp..
ahh.. Shh, " aku mulai bergerak naik turun, "Slebbb bless slebbb
bless", terdengar bunyi dari vagina si Reny yang sudah mulai basah
lagi. Reny yang sudah mulai horny mulai menggerak-gerakkan pinggulnya
mengikuti iramaku. Ternyata si Reny memang ahli karena aku merasakan
nikmat yang nggak ada duanya, "Wahh Ren ahh kamu hebat Ren shh vagina
kamu bisa nyedot ohh.. Shh", ucapku keenakan.
Aku merasa kalau
kali ini aku mau sampai, "Ahh Ren.. aku mau keluar nih." Reny mendorong
tubuhku sambil bilang, "Aku di atas deh.. Jim!" Kucabut penisku dan aku
rebahan menggantikan si Reny yang sudah bangun dan langsung nangkring
diatas perutku. Reny mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya dan
menekan ke bawah, "Bleep ahh..." Reny kini yang aktif, dia bergerak ke
atas dan ke bawah sambil menjambak rambutnya sendiri. Tanganku yang
bebas langsung bermain-main dengan buah dadanya yang sudah nggak karuan
warnanya habis kucupangi tadi. "Ahh duhh Jim.. gila nikmat benar shh
ouhh", Reny sedikit menjerit. Setelah sekitar 15 menit aku merasa sudah
nggak tahan lagi untuk orgasme, "Ouuhhfff Ren.. aku sudah nggak tahan
nih shh", aku cengkram pinggang Reny untuk melampiaskan perasaan
nikmat. "Jim kita keluar bareng ahh shh.. ouhh.. Jimm.. cret creet
croot croot..!" Akhirnya kita berdua orgasme bersamaan, nikmat sekali
yang kurasakan saat itu. Setelah menikmati orgasme masing-masing kita
tertidur sambil berpelukan.
Kita terbangun malam hari dan
langsung berpakaian setelah itu langsung cabut. Ternyata hari libur aku
nggak sesial yang kukira, malah aku dapat durian yang sudah matang.
TAMAT